Home » » PERISTIWA ANEH SEBUAH JENAZAH ❤ ﻪﺗﺎﻛﺮﺑﻭ ﻪﻠﻟﺍﺔﻤﺣﺭﻭ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻡﻼﺴﻟﺍ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ِﻪﻠﻟﺍ ِﻢــــــــــــــْﺴِﺑ ﻢـــــْﻴِﺣَّﺮﻟﺍ

PERISTIWA ANEH SEBUAH JENAZAH ❤ ﻪﺗﺎﻛﺮﺑﻭ ﻪﻠﻟﺍﺔﻤﺣﺭﻭ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻡﻼﺴﻟﺍ ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ِﻪﻠﻟﺍ ِﻢــــــــــــــْﺴِﺑ ﻢـــــْﻴِﺣَّﺮﻟﺍ

Written By canang on Ahad, 18 November 2012 | 11/18/2012 02:30:00 PTG




Ini adalah kisah nyata, kisah proses penguburan
seorang pejabat di sebuah kota di Jawa Timur.
Nama dan alamat sengaja tidak disebutkan untuk
menjaga nama baik jenazah dan keluarga yang
ditinggalkan. Insya Allah kisah ini menjadi hikmah
dan cermin bagi kita semua sebelum ajal
menjemput.
Kisah ini diceritakan langsung oleh seorang Modin


(pengurus jenazah) kepada saya. Dengan gaya
bertutur, selengkapnya ceritanya begini:
Saya terlibat dalam pengurus jenazah lebih dari 16
tahun, berbagai pengalaman telah saya lalui, sebab
dalam jangka atau kurun waktu tersebut macam-
macam jenis mayat sudah saya tangani. Ada yang
meninggal dunia akibat kecelakaan, sakit tua, sakit
jantung, bunuh diri dan sebagainya.
Bagaimanapun, pengalaman mengurus satu
jenazah seorang pejabat yang kaya serta
berpengaruh ini, menyebabkan saya dapat
kesempatan 'istimewa' sepanjang hidup. Inilah
pertama saya bertemu cukup aneh, menyedihkan,
menakutkan dan sekaligus memberikan banyak
hikmah.
Sebagai Modin tetap di desa, saya diminta oleh
anak almarhum mengurus jenazah Bapaknya.
Saya terus pergi ke rumahnya. Ketika saya tiba
sampai ke rumah almarhum tercium bau jenazah
itu sangat busuk. Baunya cukup memualkan perut
dan menjijikan. Saya telah mengurus banyak
jenazah tetapi tidak pernah saya bertemu dengan
mayat yang sebusuk ini. Ketika saya lihat wajah
almarhum, sekali lagi saya tersentuh. Saya tengok
wajahnya seperti dirundung oleh macam-macam
perasaan takut, cemas, kesal dan macam-macam.
Wajahnya seperti tidak mendapat nur dari Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.
Kemudian saya pun ambil kain kafan yang dibeli
oleh anak almarhum dan saya potong. Secara
kebetulan pula, disitu ada dua orang yang pernah
mengikuti kursus "fardu kifayah" atau pengurus
jenazah yang pernah saya ajar. Saya ajak mereka
mambantu saya dan mereka setuju.
Tetapi selama memandikan mayat itu, kejadian
pertama pun terjadi, sekedar untuk pengetahuan
pembaca, apabila memandikan jenazah, badan
mayat itu perlu dibangunkan sedikit dan perutnya
hendaklah diurut-urut untuk mengeluarkan kotoran
yang tersisa. Maka saya pun urut-urut perut
almarhum.
Tapi apa yang terjadi, pada hari itu sangat
mengejutkan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berkehendak dan
menunjukkan kekuasaannya karena pada hari
tersebut, kotoran tidak keluar dari dubur akan tetapi
melalui mulutnya. Hati saya berdebar-debar. Apa
yang sedang terjadi di depan saya ini? Telah dua
kali mulut mayat ini memuntahkan kotoran, saya
harap hal itu tidak terulang lagi karena saya
mengurut perutnya untuk kali terakhir.
Tiba-tiba ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berlaku, ketika saya urut perutnya keluarlah dari
mulut mayat itu kotoran bersama beberapa ekor
ulat yang masih hidup. Ulat itu adalah seperti ulat
kotoran (belatung). Padahal almarhum meninggal
dunia akibat diserang jantung dan waktu
kematiannya dalam tempo yang begitu singkat
mayatnya sudah menjadi demikian rupa ? saya
lihat wajah anak almarhum.
Mereka seperti terkejut. Mungkin malu, terperanjat
dan aib dengan apa yang berlaku pada
Bapaknya,kemudian saya tengok dua orang
pembantu tadi, mereka juga terkejut dan panik.
Saya katakan kepada mereka,"Inilah ujian Allah
terhadap kita". Kemudian saya minta salah satu
seorang dari pada pembantu tadi pergi memanggil
semua anak almarhum.
Almarhum pada dasarnya seorang yang
beruntung karena mempunyai tujuh orang anak,
kesemuanya laki-laki. Seorang berada di luar negeri
dan enam lagi berada di rumah. Ketika semua anak
almarhum masuk, saya nasehati mereka. Saya
mengingatkan mereka bahwasanya tanggung
jawab saya adalah membantu menguruskan
jenazah Bapak mereka, bukan menguruskan
semuanya, tanggung jawab ada pada ahli
warisnya.
Sepatutnya sebagai anak, mereka yang lebih afdal
menguruskan jenazah Bapak mereka itu, bukan
hanya iman, hanya bilal, atau guru. Saya kemudian
meminta ijin serta bantuan mereka untuk
menunggingkan mayat itu. Takdir Allah ketika
ditunggingkan mayat tersebut, tiba-tiba keluarlah
ulat-ulat yang masih hidup, hampir sebaskom
banyaknya. Baskom itu kira-kira besar sedikit dari
penutup saji meja makan. Subhanallah suasana
menjadi makin panik. Benar-benar kejadian yang
luar biasa sulit diterima akal pikiran manusia biasa.
Saya terus berdoa dan berharap tidak terjadi lagi
kejadian yang lebih ganjil. Selepas itu saya
memandikan kembali mayat tersebut dan saya
ambilkan wudhu. Saya meminta anak-anaknya
kain kafan.
Saya bawa mayat ke dalam kamarnya dan tidak
diijinkan seorang pun melihat upacara itu terkecuali
waris yang terdekat sebab saya takut kejadian
yang lebih aib akan terjadi. Peristiwa apa pula yang
terjadi setelah jenazah diangkat ke kamar dan
hendak dikafani, takdir Allah jua yang menentukan,
ketika mayat ini diletakkan di atas kain kafan, saya
dapati kain kafan itu hanya cukup menutupi ujung
kepala dan kaki tidak ada lebih, maka saya tak dapat
mengikat kepala dan kaki.
Tidak keterlaluan kalau saya katakan ia seperti kain
kafan itu tidak mau menerima mayat tadi. Tidak
apalah, mungkin saya yang khilaf dikala
memotongnya. Lalu saya ambil pula kain, saya
potong dan tampung di tempat-tempat yang
kurang. Memang kain kafan jenazah itu jadi
sambung-menyambung, tapi apa mau dikata,
itulah yang dapat saya lakukan. Dalam waktu yang
sama saya berdoa kepada Allah "Ya Allah, jangan
kau hinakan jenazah ini ya Allah, cukuplah sekedar
peringatan kepada hamba-Mu ini."
Selepas itu saya beri taklimat tentang sholat
jenazah tadi, satu lagi masalah timbul, jenazah
tidak dapat dihantar ke tanah pekuburan karena
tidak ada mobil jenazah/mobil ambulance. Saya
hubungi kelurahan, pusat Islam, masjid, dan
sebagainya, tapi susah. Semua sedang terpakai,
beberapa tempat tersebut juga tidak punya kereta
jenazah lebih dari satu karena kereta yang ada
sedang digunakan pula.
Suatu hal yang saya pikir bukan sekedar kebetulan.
Dalam keadaan itu seorang hamba Allah muncul
menawarkan bantuan. Lelaki itu meminta saya
menunggu sebentar untuk mengeluarkan van/
sejenis mobil pick-up dari garasi rumahnya.
Kemudian muncullah sebuah van. Tapi ketika dia
sedang mencari tempat untuk meletakkan vannya
itu dirumah almarhum, tiba-tiba istrinya keluar.
Dengan suara yang tegas dia berkata dikhalayak
ramai: "Mas, saya tidak perbolehkan mobil kita ini
digunakan untuk angkat jenazah itu, sebab semasa
hayatnya dia tidak pernah mengijinkan kita naik
mobilnya." Renungkanlah kalau tidak ada apa-
apanya, tidak mungkin seorang wanita yang
lembut hatinya akan berkata demikian. Jadi saya
suruh tuan yg punya van itu membawa kembali
vannya.
Selepas itu muncul pula seorang lelaki
menawarkan bantuannya. Lelaki itu mengaku dia
anak murid saya. Dia meminta ijin saya dalam
10-15 menit membersihkan mobilnya itu. Dalam
jangka waktu yang ditetapkan itu,muncul mobil
tersebut, tapi dalam keadaan basah kuyup. Mobil
yang dimaksudkan itu sebenarnya lori. Dan lori itu
digunakan oleh lelaki tadi untuk menjual ayam ke
pasar, dalam perjalanan menuju kawasan
pekuburan, saya berpesan kepada dua pembantu
tadi supaya masyarakat tidak usah membantu
kami menguburkan jenazah, cukup tinggal di
camping saja akan lebih baik. Saya tidak mau
mereka melihat lagi peristiwa ganjil. Rupanya apa
yang saya takutkan itu berlaku sekali lagi, takdir
Allah yang terakhir amat memilukan.
Sesampainya Jenazah tiba di tanah pekuburan,
saya perintahkan tiga orang anaknya turun ke
dalam liang dan tiga lagi menurunkan jenazah.
Allah berkehendak semua atas makhluk ciptaan-
Nya berlaku, saat jenazah itu menyentuh ke tanah
tiba-tiba air hitam yang busuk baunya keluar dari
celah tanah yang pada asal mulanya kering.
Hari itu tidak ada hujan, tapi dari mana datang air
itu? sukar untuk saya menjawabnya. Lalu saya
arahkan anak almarhum, supaya jenazah bapak
mereka dikemas dalam peti dengan hati-hati. Saya
takut nanti ia terlentang atau telungkup
na'udzubillah. Kalau mayat terlungkup, tak ada
harapan untuk mendapat safa'at Nabi. Papan
keranda diturunkan dan kami segera timbun kubur
tersebut. Selepas itu kami injak-injak tanah supaya
mampat dan bila hujan ia tidak mendap/ambrol.
Tapi sungguh mengherankan, saya perhatikan
tanah yang diinjak itu menjadi becek. Saya tahu,
jenazah yang ada di dalam telah tenggelam oleh air
hitam yang busuk itu.
Melihat keadaan tersebut, saya arahkan anak-anak
almarhum supaya berhenti menginjak tanah itu.
Tinggalkan lobang kubur 1/4 meter. Artinya kubur
itu tidak ditimbun hingga ke permukaan
lubangnya, tapi ia seperti kubur berlobang. Tidak
cukup dengan itu, apabila saya hendak bacakan
talqin, saya lihat tanah yang diinjak itu ada kesan
serapan air.
Masya Allah, dalam sejarah peristiwa seperti itu
terjadi. Melihat keadaan itu, saya ambil keputusan
untuk selesaikan penguburan secepat mungkin.
Sejak lama terlibat dalam penguburan jenazah,
inilah mayat yang saya tidak talqimkan. Saya
bacakan tahlil dan doa yang paling ringkas. Setelah
saya pulang ke rumah almarhum dan
mengumpulkan keluarganya. Saya bertanya
kepada istri almarhum, apakah yang telah
dilakukan oleh almarhum semasa hayatnya.
1. Apakah dia pernah menzalimi orang alim ?
2. Mendapat harta secara merampas, menipu dan
mengambil yang bukan haknya?
3. Memakan harta masjid dan anak yatim ?
4. Menyalahkan jabatan untuk kepentingan sendiri ?
5. Tidak pernah mengeluarkan zakat, shodaqoh
atau infaq ?
Istri almarhum tidak dapat memberikan
jawabannya. Memikirkan mungkin dia malu Untuk
memberi tahu, saya tinggalkan nomor telepon
rumah. Tapi sedihnya hingga sekarang, tidak
seorang pun anak almarhum menghubungi saya.
Untuk pengetahuan umum, anak almarhum
merupakan orang yang berpendidikan tinggi
hingga ada seorang yg beristrikan orang Amerika,
seorang dapat istri orang Australia dan seorang lagi
istrinya orang Jepang.
Peristiwa ini akan tetap saya ingat. Dan kisah ini
benar-benar nyata bukan rekaan atau isapan
jempol. Semua kebenaran saya kembalikan kepada
Allah Subhanahu Wa Ta'ala pencipta jagad raya ini.
Kepada semua Sahabat, tanyalah diri kita akankah
kita menginginkan peristiwa itu terjadi pada diri kita
sendiri, ibu, bapak kita, anak kita atau kaum
keluarga kita ?
Wallahu’alam bishshawab, ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ..
Jika sekiranya ada kekurangan dan kesalahan kami
dalam penyampaian atau-pun penulisan, mohon
dimaafkan.

Share this article :

1 ulasan:

Bombo berkata...

mcm nak sindir kera2 tua umnogok je cita ni....nauzubillah..

Blogger Widget Get This Widget
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cananglahnie - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger