Home »
» Takut Jadi Teroris, Tajikistan Larang Remaja ke Masjid
Takut Jadi Teroris, Tajikistan Larang Remaja ke Masjid
Written By canang on Sabtu, 6 Ogos 2011 | 8/06/2011 05:45:00 PTG
Takut Jadi Teroris, Tajikistan Larang Remaja ke Masjid - Pemerintah Tajikistan membuat kebijakan baru melarang remaja di bawah 18 tahun memasuki masjid. Demikian dilaporkan situs Bibak, Rabu (11/5). Larangan ini menambah panjang daftar kebijakan sekuler di negara yang 96 persen penduduknya beragama Islam itu.
Alasan diterapkannya kebijakan itu adalah ketakutan pemerintah jika para remaja tersebut menjadi radikal. Menurut para petinggi Dushanbe, ketika para remaja yang berada di bawah 18 tahun memasuki masjid maka akan diselewengkan kelompok radikal dan ketika keluar dari masjid benar-benar berubah menjadi teroris.
Sebelumnya, rezim Tajikistan telah mengumumkan larangan mengenakan jilbab bagi perempuan dan memelihara jenggot bagi laki-laki, menutup sebagian masjid, dan juga membongkar sebagian masjid yang lain dengan dalih tidak memiliki izin, di samping menutup sejumlah sekolah yang mengajarkan Islam dengan alasan yang sama pada tahun lalu.
Meskipun mayoritas penduduknya adalah umat Islam, Tajikistan berada di bawah kekuasaan pemerintahan sekuler. Bahkan, presiden Imam Ali Rahmanov ditengarai sebagai boneka Rusia di negara merdeka dari Uni Soviet pada tanggal 9 September 1991 itu. Tak heran jika para pejabat Tajikistan khawatir perkembangan pesat Islam di negaranya, khususnya pasca revolusi Arab yang terjadi secara beruntun dan merebaknya kebangkitan Islam ke berbagai negara lain.
Selain itu, disebutkan pula bahwa penguasa sekular Tajikistan giat mempropagandakan bahwa masjid adalah pangkalan utama teroris. Penguasa negara di bawah pemerintahan perdana menteri Oqil Oqilov itu juga mencap umat Islam yang rajin beribadah dan menimba ilmu di masjid sebagai teroris. [AN/bsb]
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan