Perdana Menteri Pemerintah Boneka AS di Iraq, Nuri al Maliki, menyatakan bahwa Karbala lebih layak utuk dijadikan kiblat shalat daripada Ka’bah di Mekkah.
“Karbala seharusnya menjadi kiblat umat Islam dunia. Karena di sana ada kuburan Imam Husain,” kata tokoh Syiah itu dalam sebuah acara peringatan Husein radhiyallahu 'anhu seperti dilansir Situs Komunitas Pembela Ahlul Bait dan Sahabat (Koepas), Kamis (26/12).
Dalam acara itu, Al-Maliki merencanakan untuk mengembangkan terus kota ini hingga layak untuk dijadikan tujuan ziarah umat Islam.
Pernyataan Al-Maliki yang memancing kemarahan sebagian umat Islam itu juga banyak beredar di jejaring sosial. Selain dalam berita teks, pernyataan itu juga diunggah dalam bentuk rekaman suara dan video, lansir Fimadani, Jum'at (27/12).
“Kita harus menyiapkan kota Karbala’. Karena kota ini tidak hanya dikunjungi saat hari Asyura’ saja, tapi juga setiap hari Jumat, bahkan setiap shalat lima waktu, karena Karbala’ adalah kiblat.”
Beberapa saat pasca statemnennya tentang Kiblat muncul, di jejaring sosial Syiah beredar gambar-gambar ejekan terhadap Ka’bah, dengan foto background tanah Karbala di belakangnya. Kemudian di atas Ka’bah tertancap bendera Syiah warna merah bertuliskan kalimat “Yaa Hussein”. [AM/Fimadani/Bersamadakwah]
“Karbala seharusnya menjadi kiblat umat Islam dunia. Karena di sana ada kuburan Imam Husain,” kata tokoh Syiah itu dalam sebuah acara peringatan Husein radhiyallahu 'anhu seperti dilansir Situs Komunitas Pembela Ahlul Bait dan Sahabat (Koepas), Kamis (26/12).
Dalam acara itu, Al-Maliki merencanakan untuk mengembangkan terus kota ini hingga layak untuk dijadikan tujuan ziarah umat Islam.
Pernyataan Al-Maliki yang memancing kemarahan sebagian umat Islam itu juga banyak beredar di jejaring sosial. Selain dalam berita teks, pernyataan itu juga diunggah dalam bentuk rekaman suara dan video, lansir Fimadani, Jum'at (27/12).
“Kita harus menyiapkan kota Karbala’. Karena kota ini tidak hanya dikunjungi saat hari Asyura’ saja, tapi juga setiap hari Jumat, bahkan setiap shalat lima waktu, karena Karbala’ adalah kiblat.”
Beberapa saat pasca statemnennya tentang Kiblat muncul, di jejaring sosial Syiah beredar gambar-gambar ejekan terhadap Ka’bah, dengan foto background tanah Karbala di belakangnya. Kemudian di atas Ka’bah tertancap bendera Syiah warna merah bertuliskan kalimat “Yaa Hussein”. [AM/Fimadani/Bersamadakwah]
Tiada ulasan:
Catat Ulasan