AMMAN, JORDANIA
(Al-Mustaqbal Channel) – David Ignatius, seorang jurnalis dari The
Washington Pos berpendapat bahwa Irak & AS akhirnya harus mengakui
dan menyerah kepada Daulah Khilafah. Pendapatnya ini muncul setelah
dirinya mewawancara Jalal Al-Gaood, seorang kepala suku asal Anbar, dan
juga Zaydan Al-Jibouri seorang Syekh asal Anbar. Allahu Akbar!
Jalal Al-Gaood, salah satu pemimpin suku
di Irak mengatakan bahwa kota asalnya di provinsi Anbar minggu ini
harus menyerah kepada Mujahidin Daulah Khilafah. Hal ini dikarenakan
serangan massif yang dilancarkan Daulah Khilafah tidak bisa dibendung
lagi. Sekitar 200 Mujahidin dengan 30 truk bersenjata merangsek ke kota
Al-Zwaiha, dekat sungai Efrat. Jalal Al-Gaood dan milisinya kehabisan
amunisi dan makanan dan akhirnya bertanya-tanya apakah harus menyerah.
Gaood mengatakan bahwa dirinya berulang
kali meminta bantuan darurat ke Jenderal John Allen, utusan khusus AS
untuk Irak dan Suriah, dan pada saat pesan itu sampai Allen, semuanya
sudah terlambat.
Akhirnya Gaood menyarankan agar para
pemimpin lokal untuk bernegoisasi dengan Daulah Khilafah, karena tidak
ada pilihan lain, untuk melakukan gencetan senjata. Jika mereka tetap
tinggal di kota, dan para Mujahidin dating, maka mereka akan “habis”.
Pagi ini semuanya akan selesai, demikian
ujar Gaood pada hari Kamis di kantornya. Daulah Khilafah saat ini sudah
menguasai kota yang membentang di jalan raya strategis.
Ironisnya, Gaood adalah salah satu
pemimpin sunni yang dijadikan antek oleh AS agar melakukan mengorganisir
perlawanan di Anbar. Dia adalah salah satu dari dua lusin ketua suku di
Irak yang telah bertemu dengan Allen ketika ia berkunjung pada awal
Oktober. Gaood sekarang malah memperingatkan, bahwa kita harus menyerah!
Duduk di samping Gaood selama wawancara
adalah Zaydan Al-Jibouri, seorang Syekh berusia 50 tahun dari salah satu
suku terkemuka lainnya. Dia terus terang berujar bahwa pada pejuangnya
telah bergabung dengan Daulah Islam. Dia berargumentasi, mengapa kami
(di Anbar) disalahkan karena telah bergabung dengan Daulah Khilafah,
apalagi orang-orang yang bergabung dengan Daulah Khilafah adalah karena
mereka sebelumnya telah didzolimi oleh PM Irak sebelumnya, Nuri
Al-Maliki. Wallahu a’lam bis showab!
Sumber : The Washington Pos
Tiada ulasan:
Catat Ulasan